Selamat Datang Di Blog Sederhana ini

Minggu, 22 April 2012

System kopling full


System kopling full
KOPLING
Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga putar dari mesin ke transmisi melalui pelat kopling pada saat gigi-gigi transmisi berkaitan.
 


PERSYARATAN KOPLING YAITU “:
v  Harus dapat menghubunbkan transmisi dengan mesin secara lembut.
v  Pada saat menghubungkan ke transmisi harus dapat memindahkan tenaga terjadi slip
v  Harus dapat membebaskan hubungan dari mesin ke transmisi dengan sempurna dan cepat.
RANGKAIAN KOPLING TERDIRI DARI “:
v  Pelat kopling(clutch disc)
v  Tutup kopling (clutch cover)
v  Mekanisme penggerak

PELAT KOPLING (CLUTCH DISC)
                Di gunakan untuk memindahkan tenaga dengan lembut tanpa terjadi slip, pelat kopling dibuat sedemikian rupa, agar pada saat tenaga harus dibebaskan kopling harus dapat bekerja dengan sempurna dan cepat.
                Pekat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan), semacam bahan gesek (friction material) atau disebut dengan kanvas kopling, dimana kanvas kopling terdiridari panduan asbes dan logama yang tahan terhadap panas, dapat menyerap panas dan tahan terhadap gesekan yang di sekeliling pelat pada permukaannya dan hub terletak di bagian tengahnya yang berfungsi sebagai dudukan atau perkaitan input shaft transmisi.

Selain facing (kanvas) pelat kopling juga di lengkapi dengan torsion spring (pegas coil) atau torsion damper (karet) yang berfungsi untuk meredam getaran (kejutan) saat kopling mulai terhubung sehingga kopling dapat terhubung dengan lembut juga meredam getaran-getaran poros engkol.
                      
Pelat kopling juga dilengkapi dengan cushion plat (pegas aksil), kontruksi pegas aksial ada dua macam, yaitu plat E dan bentuk W yang berfungsi untuk meneruskan tekanan pelat penekan.
                          
Untuk menyatuhkan antara kanvas, pegas aksial dan piringan maka kanvas kopling dilengkapi dengan paku keling dimana paku keling harus tahan terhadap gaya lingkaran (radial) juga harus lebih lunak dari roda gaya dan plat tekan.
Jadi fungsi paku keling pada kanvas kopling yaitu “:
v  Mengklem antara pelat piringan kopling dengan pegas aksial
v  Mengklem antara kanvas kopling, pelat piringan dan pegas aksial.














TUTUP KOPLING (CLUTCH COVER)
                Tutup kopling terdiri dari pelat penekan yang di buat dari baja tuang dengan permukaan yang diratakan dan dihaluskan yang berfungsi untuk menekan pelat kopling terhadap roda gaya yang adanya tekanan pegas kopling.
                Clutch cover terpasang pada roda gaya (fly whell) mesin dan berputar bersama-sama selama mesin hidup.
Dilihat dari penggunaan pegas yang digunakan untuk menekan pelat kopling, maka tutup kopling dibedakan atas dua jenis yakni “:
v  Clutch cover jenis pegas coil
v  Clutch cover jenis pegas diafragma
                 
 
Kopling pegas coil                       kopling jenis pegas diafragma
                       
           
Jenis kopling diafragma mempunyai keuntungan sebagai berikut “:
v  Tenaga yang dibutuhkan untuk membebaskan kopling (melaluin penekanan pedal kopling) lebih kecil/ringan
v  Tekanan pegas diafragma terhadap pelat penekan lebih merata
v  Bila salah satu pegas diafragma patah/bengkok, tekanan yang diteruskan ke plat penekan masih normal/rata.
v  Bila terjadi pada kanvas kopling, tekanan pelat penekan selalu normal.
v  Jumlah bagian-bagiannya lebih sedikit dan tidak memerlukan penyetelan.